Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No 116: Waktu-Waktu Terkabulnya Doa Bagian 3

Aslinya, kapan pun kita ingin berdoa tidak mengapa, selama di waktu itu kita diperbolehkan untuk berdoa. Namun ada beberapa waktu spesial yang dijanjikan Allah ta’ala, bahwa berdoa saat itu akan lebih berpeluang untuk dikabulkan.

Pada pertemuan lalu kita telah membahas sebagian dari waktu-waktu tersebut. Berikut kelanjutannya:

  1. 5. Di hari Jum’at

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menuturkan,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ: فِيهِ سَاعَةٌ لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ“، وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا“.

Ketika Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam sedang membicarakan mengenai hari Jumat, beliau bersabda, Di dalamnya terdapat suatu waktu. Jika seorang muslim berdoa memohon pada Allah saat itu, pasti diberikan apa yang ia minta. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang betapa singkatnya waktu tersebut”. HR. Bukhari dan Muslim.

Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab beliau Fathul Bâriy ketika menjelaskan hadits ini, menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 2 pendapat yang terkuat.

Pendapat pertama: Yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at. Berdasarkan hadits:

هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ

Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai”. HR. Muslim.

Pendapat kedua: Yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:

يَوْمُ الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ يُرِيدُ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْر

Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah azza wa jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar”. HR. Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu. Hadits ini dinilai sahih oleh al-Albani.

Ibnu ‘Abdil Barr berkata, “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”.

Akan lebih baik lagi bila seseorang memperbanyak doa di sepanjang hari Jum’at, tidak hanya pada beberapa waktu tertentu saja. Wallahu a’lam. Bersambung…

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 11 Sya’ban 1438 / 8 Mei 2017

Leave a Comment