Ayah, Bunda… Jangan biarkan anak kita terlunta-lunta dalam penjara gadget dan disetting akhlaknya oleh internet. Selamatkan mereka dari penjara tersebut dan dampingi mereka. Sikap cuek terhadap perkembangan mereka, hanya akan mengakibatkan penyesalan esok hari.
Syahwat tidak hanya identik dengan kemaluan dan perut. Namun lisanpun ada syahwatnya. Makan jangan heran bila emak-emak bisa betah berjam-jam ngrumpi, karena syahwat lisan memang ‘enak’. Cara mengendalikan syahwat lisan adalah dengan berdisiplin menerapkan hadits, “Berkata baiklah, atau diam”. – HR. Bukhari dan Muslim
Kecanduan gadget sudah sangat mengkhawatirkan. Maka: 1. Sadarlah bahwa perangkap ini telah menyeret kita menjauh dari Allah. 2. Lawan dengan membatasi penggunaannya secara cerdas. 3. Berdoalah kepada Allah Yang Maha Kuat agar ditolong bisa lepas dari ketergantungan itu.
Main gadget di jam kerja berpotensi mengakibatkan Anda dan keluarga Andamakan gaji buta. Waspadalah!
Si filsuf Socrates mati menenggak racun. Si cantik Cleopatra mati dengan memasukkan tangan ke keranjang ular berbisa. Si milyarder Bosov bunuh diri dengan pistol. Sekedar cerdas, kaya dan tampan atau cantik tidak menjaminnn kebahagiaan. Kecuali bila diiringi keimanan.
Kebebasan berpikir tanpa batas terbukti jadi pemicu utama kekacauan. Bahkan itu lebih parah dibanding kebebasan berbuat. Sebab kebebasan berpikir adalah sumber kebebasan berbuat. Bila masyarakat diberi kebebasan berpikir tanpa batas; pasti akhlak, akidah dan perilaku mereka bakal rusak. Bahkan bisa jadi kondisi binatang lebih mending dibanding mereka. Itulah realita kondisi negara yang memberikan kebebasan mutlak … Read more
Toleransi bermakna tidak memaksakan pilihan dan menghargai perbedaan secara proporsional, bukan menihilkan perbedaan. Kerancuan justru muncul dari menyamakan hal-hal yang berbeda, atau membedakan hal-hal yang sama.
Dakwah pemurnian akidah pasti berpotensi menghadapi rintangan, sebijaksana apapun cara dakwahnya. Itu sudah sunnatullah. Namun tidak semua rintangan dakwah bisa menghasilkan pahala. Apalagi jika cara dakwahnya keliru, serampangan dan tidak bijaksana. Ayo terus belajar cara dakwah yang benar!
Beberapa belas tahun lalu, motor jadul pinjaman inilah yang setia menemani aktivitas dakwah keliling Purbalingga dan sekitarnya. Saksi sejarah ini kerap mengingatkan bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Jangan tergesa-gesa untuk ingin cepat besar. Tidak ada yang instan. Bahkan mie instan pun tidak bisa dikonsumsi langsung secara instan!
Berdakwah itu bukan sekedar menyampaikan sesuatu. Namun harus diperhatikan konten yang akan disampaikan dan cara menyampaikannya. Sebelum berdakwah, pastikan bahwa kontennya benar. Lalu rancang sebaik mungkin cara penyampaiannya. Agar pontesi munculnya kegaduhan bisa diminimalisir sejak awal.