Silsilah Fiqih Pendidikan Anak – No: 80 EFEK BURUK LINGKUNGAN RUSAK Bagian 6

Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membahas faktor ketiga yang mempengaruhi pendidikan anak. Yakni faktor media elektronik dan cetak. Diawali dengan pembahasan tentang radio dan televisi kemudian internet lalu handphone. Selanjutnya adalah: 4. Majalah dan Cerpen Anak Majalah dan buku-buku cerita sangat berperan penting dalam membentuk pola pikir dan ideologi anak. Sementara itu, majalah anak … Read more

Silsilah Fiqih Pendidikan Anak – No: 79 EFEK BURUK LINGKUNGAN RUSAK Bagian 5

Pada pertemuan yang lalu, kita sudah membahas faktor ketiga yang mempengaruhi pendidikan anak. Yakni faktor media elektronik dan cetak. Diawali dengan pembahasan tentang radio dan televisi kemudian internet. Selanjutnya adalah: 3. Handphone (HP) Dahulu HP adalah barang mewah yang dimiliki oleh segelintir orang kaya. Namun belakangan ini hampir setiap rumah memiliki HP, bahkan dalam satu … Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No: 104 AKIBAT DOA DAN DZIKIR TIDAK SESUAI TUNTUNAN Bagian 3

Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan beberapa dampak buruk yang ditimbulkan oleh doa dan dzikir yang tidak sesuai tuntunan. Berikut kelanjutannya: Kelima: Itu sama saja mengganti sesuatu yang baik dengan yang kurang baik Doa dan dzikir yang termaktub dalam al-Qur’an dan Sunnah adalah yang terbaik. Sebab sumbernya adalah wahyu dari langit. Adapun selain itu, adalah doa … Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No: 103 – Akibat Doa dan Dzikir Tidak Sesuai Dengan Tuntunan Bagian 2

Pada artikel sebelumnya telah dipaparkan beberapa dampak buruk yang ditimbulkan oleh doa dan dzikir yang tidak sesuai tuntunan. Berikut kelanjutannya:

Ketiga: Peluang dikabulkan tipis

Rata-rata orang yang berdoa mengharapkan doanya dikabulkan. Entah ia meminta diberi sesuatu atau memohon dihindarkan dari sesuatu. Nah, orang yang berdoa tidak sesuai tuntunan, tipis harapan dikabulkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan itu akan ditolak”. HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu ’anha.

Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No: 102 – Akibat Doa dan Dzikir Tidak Sesuai Dengan Tuntunan Bagian 1

Doa dan dzikir yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam teramat sempurna dan memiliki begitu banyak kelebihan. Rata-rata redaksinya simpel, namun maknanya sangat dalam dan luas. Oleh karena itu setiap muslim seharusnya berusaha semaksimal mungkin untuk mempelajari, menghapal dan mengamalkan doa dan dzikir warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No: 101 – Mewaspadai Doa dan Dzikir Yang Tidak Sesuai Tuntunan

Sebelum ini kita telah menyampaikan tentang urgensi mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beribadah, terutama dalam berdoa dan berdzikir. Hal ini tentu menuntut kita untuk lebih bersemangat lagi dalam mempelajari sunnah beliau dalam segala amalan. Agar kita bisa meneladaninya dengan lebih baik.

Tidak boleh bagi seorang muslim merutinkan suatu doa, wirid atau dzikir khusus, di waktu khusus, atau dengan cara yang khusus, kecuali bila hal itu ada tuntunannya dari Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam. Adapun bila sifatnya ‘kebetulan’ karena kondisi tertentu yang dialami seorang insan, maka tidak mengapa dia berdoa terserah dia, selama tidak menyelisihi syariat.

Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No: 100 – Berdoa Harus Sesuai Tuntunan

 

Pada pertemuan sebelumnya telah kita sampaikan bahwa ketika berdoa, supaya diterima Allah, seorang hamba harus ikhlas dalam menjalankannya. Namun, ikhlas ‘saja’ belum cukup. Dia wajib memenuhi syarat berikutnya, yakni harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Imam al-Fudhail bin ‘Iyâdh (w. 187 H) menerangkan, “Agama Allah itu yang paling ikhlas dan paling benar”. Ada yang bertanya, “Wahai Fudhail, apa yang dimaksud dengan paling ikhlas dan paling benar?”. Beliau menjawab, “Amalan itu bila ikhlas, namun tidak benar; maka tidak akan diterima. Dan bila amalan tersebut benar, tapi tidak ikhlas; juga tidak akan diterima. Hingga amalan itu ikhlas dan benar. Maksud dari ikhlas adalah yang dikerjakan semata-mata karena mengharap ridha-Nya. Sedangkan benar itu berarti sesuai dengan tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam”. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Dun-ya dalam Kitab al-Ikhlash wa an-Niyyah.

Read more

Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No 72: Anak dan Sifat Penakut

Sifat takut itu ada yang diperbolehkan, ada yang terpuji dan ada yang tercela. Takut yang diperbolehkan adalah takut alamiah yang sewajarnya. Seperti takut kepada binatang buas, takut jatuh dari ketinggian, atau takut tersengat aliran listrik. Adapun takut yang terpuji adalah takut kepada Allah ta’ala. Di dalam al-Qur’an ditegaskan, “وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ” Artinya: “Takutlah kalian … Read more

Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No71: Memanjakan Anak Bukan Tanda Sayang

Setiap orang tua menyayangi anaknya melebihi apapun di dunia ini. Saking besarnya kasih sayang mereka terhadap anaknya, seringkali mereka terjerumus terhadap perilaku memanjakan anak.

Memanjakan anak adalah suatu sikap orang tua yang selalu mengalah kepada anaknya, membatalkan perintah, petunjuk atau penolakan, hanya karena anak menjerit, menentang dan membantah.

Orang masih beranggapan bahwa anak- anak yang dimanjakan, ialah anak- anak orang kaya atau anak seorang konglomerat saja, anggapan ini tidak benar. Memanjakan anak tidak bergantung pada kaya atau miskinnya suatu keluarga, tetapi lebih dipengaruhi oleh sedikit banyaknya pengetahuan orang tua akan ilmu mendidik anak.

Ketidaktahuan pola mendidik anak membuat mereka salah kaprah. Niat hati sayang pada anaknya, justru membuat anak itu celaka, tidak berdaya dan kehilangan masa depan mereka.

Read more

Silsilah Fiqih Doa dan Dzikir No 100: Berdoa Harus Sesuai Tuntunan

Pada pertemuan sebelumnya telah kita sampaikan bahwa ketika berdoa, supaya diterima Allah, seorang hamba harus ikhlas dalam menjalankannya. Namun, ikhlas ‘saja’ belum cukup. Dia wajib memenuhi syarat berikutnya, yakni harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Imam al-Fudhail bin ‘Iyâdh (w. 187 H) menerangkan, “Agama Allah itu yang paling ikhlas dan paling benar”. Ada yang bertanya, “Wahai Fudhail, apa yang dimaksud dengan paling ikhlas dan paling benar?”. Beliau menjawab, “Amalan itu bila ikhlas, namun tidak benar; maka tidak akan diterima. Dan bila amalan tersebut benar, tapi tidak ikhlas; juga tidak akan diterima. Hingga amalan itu ikhlas dan benar. Maksud dari ikhlas adalah yang dikerjakan semata-mata karena mengharap ridha-Nya. Sedangkan benar itu berarti sesuai dengan tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam”. Diriwayatkan oleh Ibn Abi Dun-ya dalam Kitab al-Ikhlash wa an-Niyyah.

Read more