Pada momen apa sajakah kita diperintahkan untuk memuji Allah (mengucapkan hamdalah)? [Penulis menukil dan meringkas pembahasan ini dari buku Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr (I/237-242)]
Seperti biasanya, setelah kita berusaha memadukan pembahasan yang bersifat teoritis dengan pembahasan yang bersifat aplikatif, yakni bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya, seorang hamba tertuntut untuk senantiasa memuji Allah kapanpun juga; sebab ia selalu berada dalam nikmat Allah di seluruh waktunya, baik nikmat duniawi, maupun nikmat agama. Ditambah lagi, Rabb kita; Allah subhanahu wa ta’ala adalah dzat yang memiliki nama-nama indah dan sifat-sifat mulia, sehingga Dia berhak untuk mendapatkan pujian di setiap waktu.
Hanya saja, ada beberapa momen yang mendapatkan penekanan khusus, agar seorang hamba memuji Allah saat itu. Di antara momen tersebut:
Read more