Serial Fiqih Pendidikan Anak No 160 – MEMBERI NAMA TERBAIK

Serial Fiqih Pendidikan Anak – No: 160 MEMBERI NAMA TERBAIK Pada pertemuan yang lalu telah dibahas perhatian besar Islam terhadap nama anak. Berikut alternatif nama-nama terbaik untuk anak, berdasarkan skala prioritas: Prioritas pertama: Nama Abdullah dan Abdurrahman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “إِنَّ أَحَبَّ أَسْمَائِكُمْ إِلَى اللَّهِ عَبْدُ اللَّهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ” “Sesungguhnya nama yang … Read more

KELUARGA SAYANG KELUARGA MALANG

KELUARGA SAYANG KELUARGA MALANG

Oleh: Abdullah Zaen, Lc., MA

Setelah karunia iman, nikmat terbesar yang dikaruniakan Allah kepada kita adalah nikmat keluarga. Ayah, ibu, suami, istri dan anak. Orang-orang terdekat nan istimewa. Teman bercengkerama, serta tempat berbagi suka dan duka. Namun sayang beribu sayang, realita berkata bahwa banyak orang yang mengabaikan karunia istimewa tadi, dengan berbagai alasan. Kesibukan pekerjaan. Keasyikan menjalani hobi atau pertemanan di dunia nyata maupun maya. Hingga alasan yang paling parah, yaitu menerlantarkan keluarga akibat sibuk bermaksiat.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 158: MENGAPA MENGAQIQAHI ANAK?

Serial Fiqih Pendidikan Anak – No: 158 MENGAPA MENGAQIQAHI ANAK? Kegembiraan menyambut kehamilan atau kelahiran anak kerap mendorong seseorang untuk melakukan ritual atau hal-hal yang tidak dibenarkan agama. Karena itulah Islam mengajarkan cara untuk menyalurkan kegembiraan tersebut. Salah satunya adalah dengan melaksanakan aqiqah. Apa itu Aqiqah? Aqiqah adalah menyembelih kambing di hari ketujuh pasca kelahiran … Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 147: ORANG TUA KOQ OTORITER?

Tak ada di antara kita yang mau dijuluki sebagai orang tua otoriter. Sebab itu identik dengan kesewenang-wenangan. Namun disadari atau tidak, bisa jadi pola kita dalam mendidik anak, ternyata mencerminkan sikap otoriter. Misalnya:

  • Menganggap anak-anak selalumasih kecil terus. Tidak tahu apa-apa. Sehingga tidak perlu dilibatkan dalam segala aktifitas. Lalu menganggap bahwa pendapat orang tua pasti benar dan terbaik. Karena didasari kematangan, pengalaman dan pengetahuan.
  • Selalu ingin solusi instan. Sehingga tidak memberi kesempatan pada anak untuk menjalani proses.
  • Percaya bahwa orang tua yang berhasil adalah yang ditakuti anak-anaknya.
  • Merasa memiliki kekuasaan untuk berbuat, berbicara dan memutuskan apa pun bagi anak. Dengan dalih “demi kebaikan anak”.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak – No: 146 BERKOMUNIKASI BAIK DENGAN ANAK

Komunikasi baik orang tua dengan anak adalah yang melibatkan pertukaran kata-kata, gagasan dan perasaan. Komunikasi adalah apa yang kita katakan dan bagaimana mengatakannya. Komunikasi itu melibatkan niat (tulus atau bulus), wajah (cemberut atau tersenyum), tindakan (tamparan atau pelukan) dan tentu kata-kata (ramah atau ketus).

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 145: DEKAT BELUM TENTU BERSAMA

Banyak orangtua bekerja yang disibukkan dan dibuat stres dengan tuntutan pekerjaan dan karier. Belum lagi kekhawatiran orangtua mengenai kondisi keuangan yang memberikan tekanan tersendiri bagi keluarga.

Bagaimanapun kondisinya, adalah tugas orangtua untuk tetap membangun kedekatan dengan anak-anaknya. Menciptakan hubungan emosi positif yang bermanfaat dan berdampak besar bagi anak.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 136: FOKUS PADA PERILAKU BAIK ANAK

Fokus pada tujuan sangat penting dalam mendidik anak. Sebab jika demikian kita akan bergerak menuju arah yang benar. Fokus orang tua teladan tentunya adalah mendidik anak menjadi lebih baik, salih dan memiliki karakter positif. Kami yakin tidak ada perbedaan pendapat di antara para orang tua dalam poin ini.

Namun realitanya, banyak orang tua yang prakteknya justru lebih fokus kepada hal-hal negatif yang ada dalam diri anak. Misalnya lebih fokus pada perilaku buruk anak, bukan perilaku baiknya. Lebih fokus pada kekurangan anak, bukan kelebihannya. Lebih fokus pada masalah, bukan solusi. Lebih fokus pada penyebab kegagalan, bukan pada hasil yang ingin dicapai.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 135: FOKUS PADA KELEBIHAN ANAK

Fokus pada tujuan sangat penting dalam mendidik anak. Sebab jika demikian kita akan bergerak menuju arah yang benar. Fokus orang tua teladan tentunya adalah mendidik anak menjadi lebih baik, salih dan memiliki karakter positif. Kami yakin tidak ada perbedaan pendapat di antara para orang tua dalam poin ini.

Namun realitanya, banyak orang tua yang prakteknya justru lebih fokus kepada hal-hal negatif yang ada dalam diri anak. Misalnya lebih fokus pada perilaku buruk anak, bukan perilaku baiknya. Lebih fokus pada kekurangan anak, bukan kelebihannya. Lebih fokus pada masalah, bukan solusinya. Lebih fokus pada penyebab kegagalan, bukan pada hasil yang ingin dicapai.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 134: MENDIDIK ANAK MEMERLUKAN KONSISTENSI

Konsistensi mutlak dibutuhkan dalam proses mendidik anak. Orang tua harus konsisten memberikan perhatian dan ketenangan kepada anak. Juga konsisten dalam menegakkan aturan.

Ketika orang tua konsisten sejak awal, anak-anak belajar tentang apa yang diharapkan dari orang tua mereka. Ini membantu proses keterikatan. Konsistensi memberi anak rasa aman. Mereka tahu, jika mereka mengangis, orang tua segera datang dengan sebotol susu atau siap mengganti popoknya. Bayi dengan orang tua konsisten tidak sering merasakan kecemasan. Mereka belajar bahwa mereka bisa mengandalkan orang tua dan percaya bahwa kebutuhan mereka akan dipenuhi. Tentunya seizin Allah ta’ala.

Read more

Serial Fiqih Pendidikan Anak No 133: MENERAPKAN ATURAN PADA ANAK

Di dalam sebuah keluarga selalu ada aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota keluarga. Ini diperlukan agar segala sesuatunya berjalan sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing.

Menerapkan aturan pada anak-anak bukanlah sesuatu yang mudah, terutama ketika mereka memasuki masa remaja. Banyak orangtua yang merasa kewalahan ketika harus menerapkan aturan kepada anaknya. Salah satu alasannya adalah anak-anak cenderung mengabaikan aturan yang telah dibuat oleh orangtuanya.

Read more