Salah satu momen yang selalu dialami oleh setiap manusia adalah: keluar rumah untuk melakukan berbagai urusan, duniawi maupun ukhrawi. Karena itulah aktivitas ini mendapatkan perhatian dalam agama kita. Islam mengajarkan berbagai adab yang semestinya diperhatikan. Salah satunya adalah membaca doa keluar rumah. Agar kita mendapatkan penjagaan dari Allah, bantuan dan petunjuk dari-Nya. Redaksi doa ini ada beberapa macam. Salah satunya adalah:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
“Bismillâhi tawakkaltu ‘alallôhi, lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh”.
Dalil Landasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ»
“Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu ia membaca doa “Bismillâhi tawakkaltu ‘alallôhi lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh (Dengan memohon pertolongan Allah aku keluar. Aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya dari Allah)”; niscaya akan dikatakan untuknya, “Engkau telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan perlindungan”. Lalu para setan bakal menyingkir dan saling berkomentar kepada sesamanya, “Apa yang bisa kau perbuat kepada orang yang telah mendapatkan petunjuk, kecukupan dan perlindungan?”. HR. Abu Dawud (no. 5095) dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan dinilai sahih oleh al-Albaniy.
Renungan Kandungan
Manusia itu tidak mungkin bisa lepas dari pertolongan Allah, dia selalu membutuhkan bantuan-Nya. Sebab dia makhluk yang lemah, sedangkan Allah Maha Kuat. Karena itu di dalam doa ini, kita diajari untuk senantiasa kembali kepada Allah, bergantung dan berserah diri kepada-Nya. Juga selalu memohon pertolongan, bantuan dan taufik dari-Nya.
Doa ini dibuka dengan basmalah. Nama Allah disebut sebagai bentuk permohonan hamba kepada-Nya; agar Dia menolongnya, menjaganya dan memberikan padanya petunjuk.
Selanjutnya kita mengikrarkan ketawakalan hanya kepada Allah. Tawakal adalah amalan hati. Maknanya adalah: ketergantungan hati kepada Allah, menyerahkan dan mempercayakan segala urusan kepada Allah semata. Jika hamba merealisasikan tawakal; niscaya keikhlasannya akan memuncak, hubungannya dengan Allah semakin dekat, sehingga dia akan senantiasa dilindungi oleh Allah dan keperluannya selalu dipenuhi oleh-Nya.
Di penghujung doa ini, kita mengucapkan hauqalah; yakni kalimat lâ haula wa lâ quwwata illâ billâh. Dzikir ini adalah simbol kepasrahan hamba kepada Allah dan pernyataan bahwa kekuatan sejati itu hanya di tangan-Nya. Di dalam kalimat ini juga terkandung pengakuan akan kelemahan diri hamba di hadapan Rabbul ‘alamin. Ia tidak mampu untuk mendatangkan manfaat apapun atau mencegah marabahaya sekecil apapun, melainkan jika dibantu oleh Allah ta’ala.
Siapapun yang membaca doa di atas dengan serius, niscaya ia akan meraih berbagai macam keuntungan. Dia akan mendapatkan petunjuk dari Allah untuk menemukan jalan kebenaran dan menitinya, sehingga tidak akan ada yang bisa menyesatkannya. Lalu seluruh urusan duniawi dan ukhrawinya akan dipenuhi Allah. Juga ia akan dilindungi oleh Allah dari kejahatan para musuhnya, baik dari kalangan jin maupun manusia. Saat itulah para setan merasa pesimis untuk menemukan celah guna mencelakainya, sehingga mereka memilih untuk pergi menjauh.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 27 Muharram 1445 / 14 Agustus 2023
Diringkas oleh Abdullah Zaen dari Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr karya Prof. Dr. Abdurrazzaq al-Badr (III/96-99).
AGEN KEBAIKAN
REG:NAMA#JENIS KELAMIN#KOTA = 0812-2291-0404
Facebook
www.facebook.com/UstadzAbdullahZaen/
Telegram
https://t.me/ustadzabdullahzaen
Soundcloud
https://soundcloud.com/ustadzabdullahzaen
Instagram
https://www.instagram.com/abdullahzaenofficial/
Youtube
https://www.youtube.com/c/ustadzabdullahzaenma