Serial Fiqih Pendidikan Anak No 40: ANAK DAN KEJUJURAN*

Kejujuran adalah salah satu pilar terpenting dalam akhlak Islam. Diperlukan usaha keras untuk menanamkan dan mengokohkan sifat ini. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam telah meletakkan dasar yang kuat dalam masalah ini. Beliau menempatkan kaidah umum bahwa anak juga manusia yang mempunyai hak-hak dalam muamalah kemanusiaan. Sehingga kedua orang tua juga tidak dibenarkan menipu atau berbohong kepada anak, dengan cara atau alasan apapun. Beliau shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

” مَنْ قَالَ لِصَبِيٍّ: تَعَالَ هَاكَ، ثُمَّ لَمْ يُعْطِهِ فَهِيَ كَذْبَةٌ “

“Barangsiapa berkata kepada anak kecil, “Kemarilah! Kuberimu sesuatu”, lalu ternyata ia tidak memberi apa-apa; maka perbuatan tersebut dianggap sebuah kedustaan”. HR. Ahmad dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Albany.

Namun, amat disayangkan, masih banyak orang tua yang menganggap remeh hal ini. Mereka menyepelekan masalah kejujuran dalam pergaulan bersama anak. Mudah berkata bohong, banyaknya perbuatan yang menyelisihi ucapan ataupun tidak menepati janji. Ini adalah perkara yang berbahaya bagi pembentukan karakter anak.

Lantas bagaimanakah kiat membentuk kejujuran anak?

  1. Biasakan putra-putri anda untuk berbicara jujur. Ajarkan pada mereka pengertian jujur dan perbedaannya dengan bohong.

Berkata jujur adalah menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya. Tanpa ditambahi ataupun tidak dikurangi.

  1. Doronglah mereka untuk berlaku jujur. Dengan memberitahukan ganjaran dan dampak positifnya di dunia dan di akhirat. Misalnya dengan menyampaikan hadits berikut,

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا. وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا“.

“Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan, sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga. Seorang yang bersikap jujur dan selalu berusaha jujur; pasti akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yg jujur. Dan hendaklah kalian menjauhi sikap dusta, karena kedustaan itu akan membawa pada kekejian, sedangkan kekejian akan membawa kepada neraka. Dan seorang yang berbuat dusta dan selalu berdusta pasti akan ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” HR. Muslim.

Jangan lupa pula untuk menyanjung mereka saat berlaku jujur.

  1. Jadilah figur teladan yang baik bagi mereka dan jangan pernah berbohong. Apabila Anda terlanjur berbohong atau terbukti berbohong, maka akuilah bahwa Anda telah berbuat salah. Beristighfarlah, lalu mintalah maaf kepada mereka.
  2. Apabila Anda mengungkap kebohongan salah satu anak Anda, janganlah membeberkannya di hadapan umum. Tapi berilah ia peringatan dengan cara yang privasi. Tanyailah secara langsung dengan lembut dan tidak kasar, agar ia mau menjelaskan sebab-sebabnya. Selanjutnya atasilah sebab-sebab tersebut.
  3. Jauhkan putra-putri Anda dari teman yang buruk.Meskipun ia adalah anak kerabat dan keluarga.
  4. Seringlah menyuguhkan kisah-kisah tentang mulianya kejujuran dan buruknya kebohongan dengan cara yang menarik.Sehingga anak-anak Anda selalu memperhatikan.

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 3 Muharram 1436 / 27 Oktober 2014

Leave a Comment