Silsilah Fiqih Pendidikan Anak No 110: METODE PEMBELAJARAN ANAK DI RUMAH Bagian 4

Silsilah Fiqih Pendidikan Anak – No: 110

METODE PEMBELAJARAN ANAK DI RUMAH Bag-4

 

Pada pertemuan sebelumnya, telah disampaikan bahwa salah satu metode terbaik pembelajaran anak di rumah adalah kisah dan cerita. Juga telah dipaparkan beberapa manfaat cerita. Berikut kelanjutannya. Di antara manfaat cerita:

Ketiga: didikan. Sudah bukan hal baru bahwa mendidik dengan bertutur dan memakai analogi cerita merupakan cara yang efektif. Sebenarnya tidak harus berbentuk kisah. Bisa saja kisah sekedar untuk memancing anak bercerita tentang kegiatannya sehari tadi. Atau malah cerita untuk menutup cerita anak. Semacam umpan balik. Ini memang memerlukan keahlian tersendiri. Menghubungkan peristiwa yang dialami anak seharian tadi dengan cerita yang akan dibawakan.

Tapi jika ini berhasil, orang tua mampu menanamkan poin pendidikan lewat ceritanya. Banyak pesan moral yang bisa disampaikan melalui cerita-cerita yang menyenangkan. Tokoh yang kuat, mandiri, cerdas, baik hati, jujur dan sebagainya digambarkan dengan apik. Ini bisa menginspirasi anak untuk meneladaninya.

Keempat: pengetahuan. Yang namanya anak-anak paling antusias dengan sesuatu yang baru. Maka cerita kita pun dituntut tidak hanya menarik dari sisi cerita, tapi juga menarik karena berisi pengetahuan dan wawasan baru bagi anak. Tentu saja ini menuntut Anda untuk selalu upgrade pengetahuan juga. Yakinlah, insyaAllah cerita dan kisah Anda akan menjadi momen paling dinantikan.

Bercerita pada anak akan menumbuhkan budaya baca dan kecintaan pada ilmu dalam diri anak. Ketika anak sudah terbiasa dengan buku dan ilmu sedari kecil maka saat ia sudah beranjak remaja dan dewasa; insyaAllah ini akan terbawa dengan sendirinya. Ia akan tumbuh menjadi anak yang cinta baca dan juga mencintai ilmu pengetahuan. Tentu ini hal yang sangat berharga terlebih lagi di negeri kita Indonesia yang memiliki budaya membaca sangat rendah.

Nah, apakah Anda sudah siap bercerita untuk meninabobokan anak kesayangan Anda? Tentu saja ada bekalnya, sebelum bisa menjadi sosok yang dirindukan dengan cerita-cerita asiknya?

  1. Rajin baca. Ini super penting untuk selalu memperbaharui pengetahuan kita. Bisa dengan membaca buku. Bisa juga dari grup WA tentang cerita-cerita inspiratif, atau di facebook juga sering dibagikan. Atau kalau bisa meluangkan mencari di internet kisah dan cerita yang menurut Anda pas untuk dibagikan ke anak-anak. Namun tentu harus selektif dalam memilihnya.
  2. Pilah dan pilih kisah terbaik.Seperti kisah para Nabi dan Rasul ‘alaihimush shalatu was salam, serta orang-orang salih pilihan. Tentu untuk melahirkan keteladanan bagi anak-anak kita. Sesekali tetap diselingi cerita yang menghibur dan tidak terlalu serius sekadar menyenangkan dan menggembirakan buah hati tercinta.
  3. Berlatih bercerita.Supaya tidak datar-datar saja kan perlu intonasi yang cocok dengan jalannya cerita. Atau pemilihan kata juga penting untuk meramu cerita terdengar lebih ciamik. Kalau perlu ikut sekali-kali kursus bercerita.
  4. Berbagi pengalaman dengan komunitas ibu-ibu.Gunanya untuk saling memberi masukan dan saran. Dan saling berbagi bahan cerita. Jadi lebih kaya pengetahuan untuk dipraktekkan di kamar tidur anak-anak.

Selamat bercerita, selamat membangun kedekatan, sebelum momen itu hilang! Semoga masa emas anak-anak kita bisa terwarnai kebaikan. Amien…

Bersambung.

@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 9 Rajab 1439 / 26 Maret 2018

Leave a Comment